Wednesday, July 24, 2019

MENCINTAI DAN MENYAYANGI



MENCINTAI DAN MENYAYANGI

Mencintai dan menyayangi seseorang
Akan menjadikan kita
Seorang manusia yang lebih baik
Demi menjadikan yang terbaik,
Demi membahagiakan sesebuah percintaaan
Walau apapun yang datang dan dihadapi.
Cinta itu dimengertikan dari dalam diri untuk memberi.
Infiniti dan abadi dari Ilahi.

26022017

AZLAN RUMADI
www.azlanrumadi.blogspot.my

ADALAH AKU


ADALAH AKU

Adalah aku,
Yang masih tetap tabah,
Kerana masih ramai
Yang lebih payah dan susah
Dari diriku di saat ini.

Adalah aku,
Yang masih tetap senyum
Dikala dicoba dan di duga
Dengan pelbagai kepayahan dan kesusahan.

Hidup tak selalunya indah
Sementara hayat yang masih menyelimuti jasad,
kehidupan ini haruslah
Dinikmati dengan seadanya.

Kehidupan kita di dunia ini tidak betah
Melainkan hanya satu persinggahan dan ujian
Apakah kita seorang yang merenungi
Ketuhanan dan mengumpul amalan
Untuk menuju kematian dan akhirat
Atau kita akan menjadi
Seorang yang leka dan lena
Dan asyik dalam keduniaan yang sementara
Dan penuh khayalan indah
Yang selalu melekakan.


Sarawak
 11.10.2016

AKU INGIN HIDUP SERIBU TAHUN LAGI


AKU INGIN HIDUP SERIBU TAHUN LAGI

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Hidup dalam kenangan dan ingatan mereka mereka yang mengenang ku dalam baik dan burukku.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam bacaan hasil karya yang menyampaikan dalam tersurat dan tersirat.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam ratapan dan kerinduan dalam kalbu yang menyayangi dan mencintaiku.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam peninggalanku yang tersimpan dan seadanya.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam cinta dan kasih sayang yang subur mewangi.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam manisnya pengorbanan dan usaha yang terjalani.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam bara semangat dan ketetapanku yang terus tetap berdiri.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam degup jantung yang masih menghidupkan.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam tinta dan coretan yang terbaca dan dihayati.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Di daerah daerah yang pernah dikunjung dan dilalui.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam doa dan pesan yang menjadi azimat sakti selamanya nanti.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam indah saat bersama yang abadi dan takkan terganti.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam sebutan nama dan pujian serta celaan cacian yang bersilih ganti.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam percintaan,Persaudaraan dan persahabatan serta seteru lawan yang tetap terjalin.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi.
Dalam gambar dan potretku yang terabadi.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam manis rasa dan pahit duka yang memberi erti.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam pemberian dan amal kebajikan yang tidak terhitung.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam perkongsian ilmu dan perihal pengetahuan yang sama digenggam dan dibekal nanti.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam doa dan limpah restu mereka yang kucintai,kusayangi dan kasihi selalu.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam damai bahagia yang dinikmati dan dikecapi.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam suka duka dan tangis tawa yang pernah ada antara kita. 

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam kepuasan dunia dan kesempurnaan akhirat nanti.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam lumrah dan kenyataan yang ditempuhi.

Aku ingin seribu tahun lagi,
Dalam siang yang penuh penjelasan dan malam yang penuh ilham.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam dirimu,
Dalam cintamu,
Dalam rasamu,
Dalam kamu. 

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam berkat rahmat dan peliharaanMu Ilahi.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Dalam kisah kisah agung yang abadi.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi.
Selamanya terabadi dan tak terganti

Aku bukanlah yang sempurna,
Aku hanya hidup menjalani seadanya sehabis sebaik mungkin.
Aku manusia biasa,
Aku hidup tak selamanya.
Aku tetap aku,
Satu pada Yang Satu,
Aku hanyalah diriku.

Aku ingin hidup seribu tahun lagi,
Menyatu,
Satu,
Kamu,
Aku.

30012018

AZLAN RUMADI
www.azlanrumadi.blogspot.my


Tuesday, July 9, 2019

SAJAK BUAT IBU ( HARI IBU 2018 )


SAJAK BUAT IBU ( HARI IBU 2018 )

Dilahirnya aku ke dunia,
Bergalang nyawa,
Bersimbah darah,
Mengerah tulang,daging dan urat.
Bersaksi Malaikat-malaikat.
Berkat doa dan permohonan,
Melalui mulianya haruman syurga,
Pintu segala dunia dan alam.
Allah kurniakan seorang manusia,
Berhembus cahaya di mata,
Dari merah tapak kaki,
dibesarkan dengan keringat,
Direstui dengan kabul doa,
Buat seorang ratu tertinggi 
yang menggegar dunia,
Gelarannya,
IBU,
EMAK,
BUNDA.


Saat ini,
Didepan mata adalah sosok karyamu,
Berkat doa restu,
Sembah dengan rendah diri,
diriku,Zuriat kerdilmu,
Memohon ampun maaf,
Dunia akhirat,zahir batin.
Dosa dosaku yang tak terkira,
Luka dan darah atas perlakuanku,
Singgung kata lisan,
Payah perit mu,
Resah gelisahmu,
Makan dan minumku,
Siang malamku,
Jaga tidurku,
Lebih dan kurangku,
Jatuh bangunku,
Zahir Batinku,
Ku serahkan pada junjung kasih,
dan murni nilaimu.
Ku mohon redha dan ampunmu 
Disisi Tuhan sekalian Alam.

Allah peliharakan hamparan duniaku,Ibuku.
Sejahtera,aman damai,langit dan bumi,
Dunia akhirat buat Yang mengandungku
9 bulan  9 hari dalam rahimnya.
Amin.


Allah berkati dan rahmati ibu ibu di seluruh penjuru Alam.
Doa dan salam buat ibu-ibu yang telah dijemput kembali ke sisiMu.


13 Mei 2018

AZLAN RUMADI
www.azlanrumadi.blogspot.my 

TAK TEPAT WAKTU


TAK TEPAT WAKTU

Demi waktu yang naif mengekang separuh hati.
Separuhnya lagi dibiarkan liar.
Untuk mencintai diam-diam.
Dan berharap dalam-dalam.

Tapi kadang ia tak tepat.
Seseorang datang di waktu yang salah menurutnya.
Padahal,,, cinta tak pernah keliru.
Hanya saja, logika terlalu dangkal mengartikan cinta yang se rahasia itu.

Dia berbisik.
Suaranya hampir sunyi.
Dia berkata;
"kita adalah pertanyaan tanpa jawaban."

Oktober, hari ke-delapan, 2018.

_aku_

Nukilan,
Devan Rafandra Gibran